Perlunya Pola Pengasuhan Demokratis saat Pandemi Covid-19

Pesan untuk keluarga mana pun di masa pandemi COVID-19. Psikolog klinis sekaligus pendiri Personal Growth, Ratih Ibrahim, mengatakan orang tua perlu membangun suasana pengasuhan anak yang demokratis di rumah selama pandemi COVID-19.

“Meskipun kita tulang leher yang mengarahkan sana sini, kita perlu membangun suasana pengasuhan yang demokratis. Anak bahkan di usia yang sangat muda, perlu untuk punya self regulation. Tanyakan saja apa yang mau dilakukan,” kata Ratih.

Menurutnya, dengan bertanya pada anak, orang tua dapat membuat jadwal kegiatan kreatif yang bisa dilakukan secara rutin. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan yakni memasak bersama, membersihkan, atau mendekorasi rumah. Selanjutnya, orang tua perlu tenang saat melakukan validasi terhadap perasaan anak.

Ratih menjelaskan dengan melakukan validasi perasaan pada anak, orang tua dapat memberikan ruang dialog pada anak melalui observasi tersebut.

“Kalau anak kan juga bisa merasa takut, cemas. Kita validasi perasaannya. Kamu marah kenapa? Sekarang lagi marah, kan? Marah ya sama mama? Kita mengobservasi. Dengan demikian kita telah memberikan ruang dialog pada anak,” kata Ratih.

Untuk anak yang kehilangan motivasi belajar di rumah, Ratih mengatakan orang tua dapat membantu anak dalam membuat target harian yang bisa dicapai setiap hari dengan menggunakan bantuan papan magnet.

“Setiap kali anak menunjukkan usaha untuk bisa memenuhi targetnya itu harus diapresiasi. Kalau tidak, ya diingatkan. Dengan demikian, suasana belajarnya tetap konsisten dan disiplin, mudah-mudahan jadi nyaman dan anak jadi yakin dirinya juga mampu,” ujar Ratih.

Orang tua, menurut Ratih, juga harus memanfaatkan situasi pandemi COVID-19 untuk menginvestasikan waktu saat melihat anak-anaknya merasa kesepian.

“Kita perlu sangat menginvestasikan waktu buat anak. Kita sekarang harus ada di rumah terus dengan anak-anak, dimaknai ya sebagai bagaimana kita menginvestasikan waktu dengan anak. Bangun aktivitas baru bersama dia, kalo bisa kontak sosial dengan platform digital lakukan saja,” sarannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *